Menulis artikel ilmiah untuk dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi merupakan tantangan terberat yang dihadapi oleh para akademisi di institusi pendidikan maupun lembaga penelitian. Karena kategori “Jurnal Internasional Bereputasi” merupakan kategori tertinggi dalam 4 kategori yang ditetapkan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi pada tahun 2017.
Tiga kategori yang lain adalah: Jurnal Nasional, Jurnal Nasional Terakreditasi, dan Jurnal Internasional.
Kriteria Jurnal Internasional Bereputasi
Berikut adalah kriteria yang ditetapkan untuk Jurnal Internasional Bereputasi:
- Diterbitkan oleh asosiasi profesi ternama di dunia atau perguruan tinggi atau penerbit (publisher) yang kredibel,
- Terindeks oleh peringkat internasional yang diakui oleh Kemristekdikti (contoh Web of Science dan atau Scopus) serta mempunyai faktor dampak (impact factor) lebih besar dari nol dari ISI Web of Science (Thomson Reuters) atau mempunyai faktor dampak (SJR) dari SCImago Journal and Country Rank paling rendah Q3,
- Alamat jurnal dapat ditelusuri daring,
- Editor Boards dari Jurnal dapat ditelusuri daring dan tidak ada perbedaan antara editor yang tercantum di edisi cetak dan edisi daring,
- Proses review dilakukan dengan baik dan benar,
- Jumlah artikel setiap penerbitan adalah wajar dan format tampilan setiap terbitan tidak berubah-ubah,
- Tidak pernah ditemukan sebagai jurnal yang tidak bereputasi atau jurnal yang meragukan oleh Ditjem Dikti/ ditjen Sumber Daya dan Iptek.
Publikasi menjadi syarat penting untuk kenaikan pangkat, terutama bagi mereka yang ingin mencapai jenjang tertinggi dalam dunia akademik, yaitu Profesor. Setiap pendidik atau peneliti diwajibkan memiliki jurnal ilmiah bereputasi yang terbit di jurnal internasional.
Namun, banyak kendala yang dihadapi oleh para periset dalam upaya menerbitkan jurnal internasional bereputasi ini. Di antaranya adalah pemahaman tentang jurnal internasional bereputasi hingga proses penulisan dan pengiriman manuskrip.
Istilah-Istilah Terkait Jurnal Internasional Bereputasi
Jurnal internasional bereputasi sering kali dikaitkan dengan indeks Scopus, meskipun tidak semua jurnal bereputasi tinggi terindeks di sana. Istilah-istilah penting yang perlu dipahami dalam dunia jurnal internasional bereputasi antara lain adalah peer review, indexing system, impact factor, serta open access.
Berikut ini kita bahas apa maksud dari istilah-istilah tersebut.
Peer Review
Peer review adalah proses penilaian dan pemberian ulasan terhadap manuskrip oleh beberapa ahli di bidang terkait untuk memastikan kualitasnya. Proses ini biasanya melibatkan 3 orang reviewer dari berbagai negara dengan rekam jejak yang baik dalam bidang penelitian yang diulas tersebut.
Indexing System
Sistem pengindeksan seperti Scopus atau Google Scholar mencerminkan kualitas jurnal tersebut.
Mengapa Scopus? Karena Scopus yang pertama kali diterbitkan pada tahun 2004 oleh penerbit Elsevier, saat ini adalah database literatur ilmiah terbesar di dunia.
Impact Factor
Impact factor mengukur seberapa sering artikel dalam jurnal disitasi dalam 2 tahun terakhir.
Open Access
Artikel dapat diakses secara terbuka dan gratis oleh siapa saja tanpa batasan karena biaya publikasi -atau yang biasa disebut Article Processing Charges (APCs)- dibebankan kepada penulis atau institusi pendukungnya.
Sebelum Open Access mulai marak, jurnal bersifat subscription. Artinya pembaca harus membayar biaya berlangganan tertentu untuk bisa mengakses artikel-artikel di dalam jurnal tersebut.
Kuartil Q1-Q4
Jurnal diklasifikasikan secara akademik menjadi 4, sehingga disebut kuartil, yaitu Q1, Q2, Q3, dan Q4. Di mana Q1 merupakan 25% teratas dan Q4 yaitu 25% terbawah. Posisi suatu jurnal tidak selamanya berada di suatu kuartil; seiring waktu berjalan bisa naik dan turun.
Jurnal Predator
Apakah semua jurnal, baik nasional maupun internasional, merupakan produk ilmiah yang “baik-baik” saja? Kenyataannya ada jurnal-jurnal yang perlu kita hindari karena penerbitnya lebih berfokus dan memprioritaskan output komersil untuk kepentingan mereka, dengan mengabaikan kriteria-kriteria ilmu pengetahuan yang relevan.
Memang benar bahwa jurnal harus dapat menghidupi dirinya sendiri, di antaranya dengan menarik biaya dari subscribers atau peneliti (per submission). Namun hal tersebut tidak berarti menghalalkan segala cara untuk memperoleh keuntungan finansial.
Author Guidelines
Author Guidelines adalah pedoman yang diberikan oleh penerbit kepada peneliti yang akan melakukan submission ke jurnal. Selain sangat perlu memeriksa panduan penulisan tersebut secara seksama, berikut adalah langkah-langkah lain yang dilakukan dalam rangka submission ke jurnal:
- Memilih jurnal yang sesuai dengan topik penelitian,
- Memeriksa panduan penulisan (author guidelines),
- Mengirim manuskrip melalui online submission system, dan
- Menghadapi proses peer review yang biasanya memakan waktu tiga hingga enam bulan.
Akhir kata, menulis untuk Jurnal Internasional Bereputasi memerlukan dedikasi tinggi dan motivasi kuat. Artikel ilmiah yang terbaik adalah manuskrip yang ditulis dengan seksama dan dikirimkan ke penerbit jurnal, bukan hanya disimpan di dalam komputer.
Dengan memahami prosedur penerbitan produk-produk publikasi ilmiah secara global, peluang manuskrip diterima oleh jurnal bereputasi tinggi dapat meningkat secara signifikan.
Pingback: Memahami Kuartil (Q1-Q4) sebagai Klasifikasi Jurnal Akademik - oklas training