Dalam dunia akademik, penulisan makalah menjadi kegiatan penting untuk mengasah kemampuan berpikir kritis dan menyampaikan ide secara sistematis. Karena makalah adalah karya tulis ilmiah yang membahas suatu topik tertentu. Biasanya, makalah dibuat untuk memenuhi tugas sekolah atau kuliah, atau sebagai media untuk menyampaikan pemikiran atau hasil penelitian.
Salah satu elemen penting dalam makalah yang tidak boleh diabaikan adalah daftar pustaka. Bagian ini mencerminkan sumber referensi yang digunakan penulis dan menjadi penanda bahwa sebuah karya ilmiah disusun berdasarkan literatur yang dapat dipertanggungjawabkan.
Apa Itu Daftar Pustaka dalam Makalah?
Daftar pustaka adalah bagian di akhir makalah yang berisi daftar referensi atau sumber-sumber informasi yang digunakan dalam penulisan makalah tersebut. Sumber ini bisa berupa buku, jurnal, artikel, situs web, maupun dokumen lainnya. Daftar pustaka memberikan penghargaan kepada penulis asli dan membantu pembaca menemukan kembali sumber tersebut jika ingin mempelajari lebih lanjut.
Struktur Makalah dan Letak Daftar Pustaka
Secara umum, struktur makalah terdiri dari:
- Halaman judul
- Abstrak (jika diperlukan)
- Pendahuluan
- Isi (jika diperlukan)
- Pembahasan
- Rekomendasi
- Daftar Pustaka
Daftar pustaka diletakkan di bagian akhir makalah sebagai penunjang validitas isi makalah, setelah ditutup dengan saran/rekomendasi.
Cara Menulis Daftar Pustaka yang Benar
Penulisan daftar pustaka memiliki format tertentu dan harus konsisten. Informasi yang biasanya dicantumkan mencakup nama penulis, tahun terbit, judul sumber, dan data penerbitan lainnya. Format ini bisa berbeda tergantung jenis sumber dan gaya penulisan yang digunakan.
Beberapa gaya penulisan daftar pustaka yang umum digunakan antara lain:
1. APA Style (American Psychological Association)
Format umum:
Nama belakang, Inisial nama depan. (Tahun). Judul buku dalam huruf miring. Kota: Penerbit.
Contoh:
Raharjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenadamedia Group.
Untuk sumber dari jurnal:
Nama belakang, Inisial. (Tahun). Judul artikel. Nama Jurnal, volume(nomor), halaman.
Contoh:
Pratama, Y. A., & Lestari, N. D. (2020). Pengaruh media digital terhadap literasi informasi. Jurnal Ilmu Komunikasi, 18(2), 123–134.
2. MLA Style (Modern Language Association)
Umumnya digunakan dalam studi bahasa dan sastra.
Contoh:
Pramoedya Ananta Toer. Bumi Manusia. Lentera Dipantara, 2005.
3. Chicago Style
Digunakan dalam sejarah dan beberapa bidang sosial lainnya.
Contoh:
Toer, Pramoedya Ananta. Bumi Manusia. Jakarta: Lentera Dipantara, 2005.
Supaya tidak mengalami kerumitan ketika menyusun daftar pustaka, hendaknya sejak awal penelitian kita sudah menggunakan Reference Manager, supaya referensi tercatat akurat dan rapi.
Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Berbagai Sumber
Buku:
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Jurnal:
Andini, A. P., & Nugroho, Y. (2021). Pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja. Jurnal Psikologi Remaja, 6(1), 45–52.
Website:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2023). Panduan Penulisan Karya Ilmiah. Diakses dari https://www.kemdikbud.go.id/
Artikel koran:
Santosa, R. (2022, Mei 10). Pendidikan di Masa Pandemi. Kompas, hlm. 4.
Daftar pustaka dalam makalah bukan hanya formalitas, melainkan bagian penting yang menunjukkan integritas akademik penulis. Dengan menyusun daftar pustaka secara benar, kita tidak hanya menghargai karya orang lain, tetapi juga memperkuat keilmiahan makalah yang dibuat. Gunakan gaya penulisan yang sesuai dengan ketentuan kampus atau institusi, dan pastikan semua sumber yang dikutip dicantumkan secara akurat.
Pingback: Etika Penulisan Karya Ilmiah: Menangani Plagiarisme - oklas training