Pentingnya Integritas Akademik
Integritas akademik adalah fondasi utama dalam penulisan ilmiah. Integritas ini mencakup:
- Kejujuran dalam menyampaikan data dan informasi,
- Keadilan dalam memberikan perlakuan,
- Menghormati karya orang lain dan institusi lain, dan
- Bertanggung jawab dalam penelitian dan diseminasi hasil penelitian sebagai bagian dari aktivitas akademik.
Menjaga integritas akademik berarti menghindari segala bentuk kecurangan, terutama plagiarisme, yaitu mengambil karya, ide, atau pendapat orang lain tanpa memberikan pengakuan (acknowledgement) yang layak.
Pelanggaran terhadap integritas akademik, seperti plagiarisme, tidak hanya merusak reputasi individu, tetapi juga menurunkan kepercayaan publik terhadap institusi pendidikan dan hasil-hasil ilmiah yang dihasilkan. Oleh karena itu, setiap sivitas akademika wajib menjunjung tinggi nilai-nilai integritas untuk menjaga kualitas dan martabat dunia akademik.
Penggunaan Alat Pengecek Plagiasi
Seiring perkembangan internet, plagiarisme semakin mudah terjadi karena akses terhadap sumber informasi yang melimpah. Untuk mencegah dan mendeteksi plagiarisme, penggunaan perangkat lunak pengecek plagiasi seperti Turnitin menjadi sangat penting dalam proses penulisan ilmiah. Turnitin bekerja dengan membandingkan naskah yang diunggah dengan jutaan dokumen, jurnal, dan karya ilmiah lain yang sudah dihimpun oleh Turnitin secara daring.
Hasil pengecekan ditampilkan dalam bentuk persentase kemiripan (similarity index), yang menunjukkan seberapa besar bagian tulisan yang mirip dengan sumber lain. Jika persentase kemiripan tinggi dan sumber tidak dicantumkan, maka karya tersebut berpotensi mengandung plagiarisme.
Penggunaan alat ini membantu penulis dan institusi pendidikan untuk menjaga orisinalitas karya ilmiah serta meningkatkan kejujuran dan transparansi dalam penulisan.
Cara-Cara Mengutip Referensi
Mengutip referensi dengan benar adalah salah satu cara utama untuk menghindari plagiarisme. Etika pengutipan menuntut penulis untuk selalu mencantumkan sumber setiap kali mengambil ide, data, atau kalimat dari karya orang lain, baik dengan mengutip secara langsung maupun menuliskan dalam kalimat sendiri (parafrase).
Berikut beberapa prinsip dasar dalam mengutip referensi:
- Selalu mencantumkan nama penulis dan sumber kutipan, baik untuk kutipan langsung maupun tidak langsung.
- Mengutamakan sumber/penulis paling awal untuk menghindari kesalahan interpretasi.
- Memilih sumber yang terpercaya dan relevan dengan topik yang dibahas.
- Tidak mengambil seluruh gagasan tanpa menambahkan analisis atau pendapat orisinal dari penulis.
- Penulisan kutipan dari internet harus mencantumkan nama penulis, judul artikel, alamat website, tanggal publikasi, dan tanggal akses.
Contoh penulisan kutipan dari internet:
Maria, Ratih. Lembaga Penelitian Jakarta, 2008. www.penelitian.com. Diakses pada 01 Maret 2021.
Dengan menerapkan etika pengutipan yang benar, penulis tidak hanya menghindari plagiarisme, tetapi juga menunjukkan penghargaan terhadap karya ilmiah orang lain. Pengutipan yang benar juga akan memperkuat argumen dalam tulisannya.
Selain cara-cara mengutip referensi, silakan lihat juga bagaimana cara menulis daftar pustaka untuk suatu makalah ilmiah.
Menjaga integritas akademik, memanfaatkan alat pengecek plagiasi, dan mengutip referensi dengan benar adalah langkah penting dalam menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas dan bebas dari plagiarisme. Praktik ini tidak hanya melindungi reputasi penulis, tetapi juga berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan yang jujur dan dapat dipercaya.
Citations:
- https://lldikti3.kemdikbud.go.id/adia-integritas-akademik/
- https://id.scribd.com/document/432637519/Etika-Mengutip-Dan-Menghindari-Plagiasi
- https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbjabar/kaidah-pengutipan-dalam-karya-tulis-ilmiah/
- https://www.turnitin.id/products/ithenticate/
- https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/information/337.html
- https://diahsastri.com/2017/11/27/cara-mengutip-dalam-karya-tulis-ilmiah/
- https://www.hukumonline.com/berita/a/simak-cara-pengutipan-sumber-referensi-untuk-penulisan-jurnal-ilmiah-lt669f6b27aa3b1/
Pingback: Tips Menulis Publikasi Ilmiah Internasional - oklas training