Jurnal ilmiah saat ini umumnya menggunakan dua model akses utama, yaitu terbuka (open access) dan tertutup (close access). Open access merupakan model yang relatif lebih baru dibandingkan dengan close access.
Artikel kali ini membahas perbedaan di antara keduanya, serta bagaimana tantangan dan keuntungan yang diberikan oleh jurnal open access kepada para peneliti dan pembaca.
Perbedaan Jurnal Open Access dan Close Access
Close Access | Open Access | |
Hak Akses Pembaca | Akses terbatas hanya untuk pembaca yang membayar atau memiliki langganan resmi. | Artikel dapat diakses secara gratis dan bebas oleh siapa saja tanpa batasan. |
Beban Biaya Akses | Biaya akses dibebankan kepada pembaca melalui pembayaran per artikel atau langganan, sementara penulis biasanya tidak dikenakan biaya publikasi | Biaya publikasi (Article Processing Charges/APCs) dibebankan kepada penulis atau institusi pendukungnya. |
Hak Cipta | Hak cipta umumnya dipegang oleh penerbit atau pengelola jurnal yang kemudian berdampak pada terbatasnya distribusi artikel. | Hak cipta tetap di tangan penulis dengan open license yang memungkinkan penggunaan dan distribusi yang lebih luas. |
Distribusi Artikel | Distribusi terbatas hanya kepada pengguna yang membayar atau berlangganan. | Distribusi luas tanpa batasan, memungkinkan penyebaran ilmu pengetahuan secara global. |
Tujuan Pengelola Jurnal | Lebih mengutamakan keuntungan finansial dari biaya akses pembaca. | Fokus pada penyebaran ilmu pengetahuan dan peningkatan aksesibilitas. |
Dampak terhadap Publik | Dampak terbatas karena akses dibatasi oleh biaya. | Dampak lebih luas karena akses bebas, sehingga dapat meningkatkan sitasi dan kolaborasi ilmiah. |
Keuntungan dan Tantangan
Jurnal Open Access
Keuntungan
- Akses global dan gratis, sangat membantu peneliti dan mahasiswa terutama di negara berkembang yang sulit mengakses jurnal berbayar.
- Meningkatkan potensi sitasi dan visibilitas penelitian.
- Mendukung kolaborasi ilmiah lintas institusi dan negara.
- Transparansi proses peer review yang lebih terbuka di beberapa jurnal.
- Memenuhi persyaratan lembaga pendanaan yang mewajibkan publikasi open access.
Tantangan
- Biaya APC yang tinggi dapat menjadi hambatan bagi peneliti dari institusi dengan dana terbatas.
- Kekhawatiran terhadap kualitas dan keberlanjutan jurnal, termasuk risiko jurnal predator (biasanya Open Access) yang merugikan reputasi penulis.
- Model bisnis yang belum sepenuhnya stabil dan berkelanjutan.
Implikasi bagi Penerbit dan Peneliti
- [Penerbit] Open Access mengharuskan penerbit mengelola model bisnis baru yang mengandalkan biaya dari penulis, dengan pembaca yang menuntut kualitas yang terjaga agar pembaca tetap mempercayai jurnal tersebut – Padahal pembaca tidak membayar atas apa yang mereka baca.
- [Peneliti] Dalam model open access, peneliti harus menyiapkan dana untuk biaya publikasi, namun mendapatkan keuntungan berupa akses luas dan potensi sitasi lebih tinggi yang dapat mempercepat pengakuan karya ilmiah mereka.
- [Peneliti] Peneliti perlu lebih cermat dalam memilih jurnal open access yang bereputasi untuk menghindari jurnal predator dan memastikan kualitas publikasi mereka tetap terjaga. Karena kualitas publikasi berkaitan dengan nama baik penulis dalam jangka panjang.
Model open access yang lebih baru membawa perubahan besar dalam dunia publikasi ilmiah karena telah membuka akses informasi secara luas dan gratis, meningkatkan visibilitas dan kolaborasi penelitian. Namun, tantangan seperti biaya APC dan kualitas jurnal harus dihadapi.
Sebaliknya, model close access yang lebih lama menawarkan kualitas tinggi tetapi biaya dibebankan kepada pengakses/pembaca sehingga akses dan dampak penelitian menjadi lebih terbatas.
Dengan berbagai pertimbangan tersebut, para peneliti perlu lebih selektif dalam menentukan submission timing yang tepat ke jurnal closed access maupun ke open access.
- https://editverse.com/id/the-impact-of-open-access-on-the-h-index/
- https://uptjurnal.umsu.ac.id/akses-terbuka-open-access-vs-publikasi-berbayar/
- https://uptjurnal.umsu.ac.id/open-access-vs-subscription-journals-mana-yang-lebih-baik-bagi-peneliti/
- https://www.kompasiana.com/anggauin0009/64eef1bd08a8b5690d007352/terbit-di-jurnal-scopus-open-access-atau-closed-access-tips-dari-prof-irwan-abdullah
- https://repository.uinsaizu.ac.id/26604/
- http://dasaptaerwin.net/wp/2017/02/pengelolaan-jurnal-ilmiah-konvensional-vs-open-access-bagian-2.html
- https://www.youtube.com/shorts/T38FwWDq6i8
- https://jurnal.uns.ac.id/index/user/register
- https://www.hukumonline.com/berita/a/tips-memilih-jurnal-internasional-dan-hindari-jurnal-predator-lt673453d4e2ad9/
- https://digilib.undip.ac.id/2012/06/19/open-access/
- https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/home/information/id/380.html
- https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/panjar/openAccessPolicy
Pingback: Preprint sebagai Tren Publikasi Ilmiah Terbaru - oklas training
Pingback: Apa Itu Jurnal Ilmiah Internasional? - oklas training