Mengenali Tanda-Tanda dan Menghindari Jurnal Predator

Dalam dunia akademik, publikasi ilmiah merupakan salah satu tolok ukur penting untuk menunjukkan kualitas dan kontribusi penelitian. Namun, maraknya jurnal predator (deceptive journals) menjadi ancaman serius bagi para peneliti. Jurnal predator sering meniru model jurnal akses terbuka yang sah, tetapi tanpa menyediakan proses peninjauan sejawat yang berkualitas.

Agar tidak terjebak jurnal predator, penting bagi peneliti untuk mengenali ciri-ciri jurnal predator sehingga bisa dihindari.

Tanda-Tanda Jurnal Predator

Berikut ini adalah beberapa ciri utama jurnal predator yang wajib dipahami:

  • Proses Penyuntingan dan Publikasi yang Terlalu Cepat
    Jurnal predator biasanya menawarkan proses publikasi yang sangat singkat, hanya beberapa hari hingga minggu, tanpa proses peer-review yang benar. Padahal, proses peer-review pada jurnal yang kredibel biasanya memakan waktu beberapa bulan (3-12 bulan).
  • Biaya Publikasi yang Tidak Transparan
    Jurnal predator selalu mengenakan biaya kepada penulis (seperti pada umumnya Open Access journal), namun tanpa transparansi mengenai rincian biaya dan tahapan publikasi. Biaya yang tanpa kejelasan ini menjadi tanda bahaya karena peneliti tidak memiliki kepastian kualitas dan waktu. Biayanya sering kali berkisar antara USD100-400 atau sekitar Rp1,5-6 juta. Padahal, biaya akses pada jurnal yang sah biasanya di rentang USD1000-2500 atau sekitar Rp15-40 juta.
  • Ruang Lingkup Jurnal yang Tidak Jelas dan Terlalu Umum
    Jurnal predator sering menggunakan nama yang sangat umum tanpa fokus bidang ilmu tertentu, misalnya “International Journal of Modern Research” tanpa spesifikasi bidangnya.
  • Website Jurnal yang Kurang Profesional
    Situs jurnal predator biasanya memiliki desain yang buruk, banyak kesalahan ejaan dan tata bahasa, serta informasi kontak dan editorial yang tidak lengkap atau palsu.
  • Jumlah Artikel yang Sangat Banyak dalam Setiap Terbitan
    Jurnal predator memuat banyak artikel dalam satu nomor dan menerbitkan banyak volume dalam setahun tanpa seleksi ketat yang bisa terindikasi dari rendahnya kualitas.
  • Sering Mengirim Email Spam dan Promosi
    Karena intensinya mengejar uang semata, mereka kerap mengirim email penawaran publikasi dengan iming-iming cepat dan mudah, dengan mengabaikan kualitas penelitian dan penulisan.
  • Tidak Terindeks di Database Bereputasi
    Jurnal predator biasanya tidak terdaftar di database terpercaya seperti Scopus, Web of Science, atau DOAJ (Directory of Open Access Journal).
  • Telusuri di Forum atau Komunitas Ilmiah
  • Rendahnya Kredibilitas Editor atau Reviewer
    Jika jurnal tersebut mencantumkan nama-nama editor dan reviewer, selanjutnya periksa nama-nama tersebut. Apakah nama-nama tersebut merupakan figur yang kredibel di bidangnya.
  • Impact Factor yang Rendah
    Lihat impact factor jurnal tersebut di situs-situs sejenis Journal Citation Reports (JCR)

Cara Menemukan Tanda-Tanda Jurnal Predator

Untuk memastikan apakah sebuah jurnal termasuk predator atau bukan, penulis dapat melakukan beberapa langkah berikut:

  • Periksa Indeksasi Jurnal
    Cek apakah jurnal tersebut terdaftar di database terkemuka seperti Scopus, Web of Science, PubMed, DOAJ, dll. Jika tidak, patut dicurigai.
  • Cek Daftar Jurnal Predator (Beall’s List dan Situs Serupa)
    Gunakan situs seperti Beall’s List (https://beallslist.net/) atau situs Predatory Journals (https://www.predatoryjournals.org/the-list) untuk mencari nama jurnal atau penerbit yang dicurigai.
  • Evaluasi Website dan Informasi Editorial
    Periksa kualitas website, kejelasan kontak, dan kredibilitas anggota dewan editorial. Cari profil editor di Google Scholar atau ResearchGate untuk memastikan reputasi mereka.
  • Cari Ulasan dari Forum dan Komunitas Ilmiah
    Mencari pengalaman atau review dari peneliti lain yang pernah berurusan dengan jurnal tersebut dapat memberikan gambaran tentang kredibilitas jurnal.
  • Perhatikan Proses Peer Review dan Transparansi Biaya
    Jurnal yang kredibel akan menjelaskan proses peer review secara jelas dan transparan mengenai biaya publikasi. Transparan artinya untuk apa saja biaya tersebut digunakan.

Konsekuensi Mengirimkan Artikel ke Jurnal Predator

Mengirimkan artikel ke jurnal predator tidak hanya merugikan secara finansial, karena kecepatannya biasanya dihargai tinggi, tetapi juga berdampak buruk pada reputasi dan karier akademik penulis, antara lain:

  • Merusak Reputasi Peneliti
    Publikasi di jurnal predator dianggap tidak valid oleh komunitas ilmiah, sehingga dapat menurunkan kepercayaan rekan sejawat dan institusi terhadap peneliti.
  • Tidak Diakui oleh Institusi dan Lembaga Akademik
    Publikasi di jurnal predator biasanya tidak dihitung dalam penilaian kinerja akademik, kenaikan pangkat, atau pengajuan dana penelitian.
  • Minimnya Proses Peer Review
    Artikel yang diterbitkan bisa mengandung kesalahan metodologi dan analisis yang lemah sehingga menurunkan tingkat keilmiahan hasil penelitian itu sendiri.
  • Potensi Penyalahgunaan Data
    Jurnal predator sering tidak memiliki kebijakan hak cipta yang jelas, enggan melindungi hak cipta peneliti, yang memungkinkan terjadinya penyalahgunaan data dan artikel tanpa seizin penulis.
  • Kesulitan dalam Sitasi dan Pengakuan Ilmiah
    Karena tidak terindeks di database bereputasi, artikel sulit disitasi sehingga komunitas ilmiah menilai artikel tersebut kurang berdampak.
  • Kerugian Finansial
    Biaya publikasi yang tinggi tanpa layanan yang memadai menyebabkan pemborosan dana penelitian.

Dengan memahami ciri-ciri dan cara mengenali jurnal predator, peneliti dapat lebih berhati-hati dalam memilih jurnal untuk mempublikasikan hasil penelitiannya. Selalu lakukan pengecekan menyeluruh dan gunakan sumber terpercaya/bereputasi untuk memastikan jurnal yang dipilih memiliki kredibilitas dan integritas ilmiah yang baik.

Memang, jurnal predator bukan tidak ilegal, namun praktik-praktik yang dilakukan oleh jurnal predator melumpuhkan kepercayaan kepada komunitas ilmiah berikut dengan hasil-hasil riset yang dipublikasikan. Tidak heran, kampanye untuk menghindari submission ke jurnal yang diduga predator juga terus-menerus digaungkan.


Artikel ini diharapkan dapat membantu para peneliti dalam mengenali dan menghindari jebakan jurnal predator demi menjaga kualitas dan reputasi karya ilmiah mereka.

  1. https://an-nur.ac.id/bagaimana-cara-mengetahui-jurnal-predator/
  2. https://library.uitm.edu.my/predatory-journal
  3. https://www.kompas.com/tren/read/2024/08/12/143000465/tips-dan-trik-identifikasi-jurnal-predator-mahasiswa-jangan-tertipu?page=all
  4. https://www.alomedika.com/mengidentifikasi-dan-menghindari-jurnal-predator
  5. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7237319/
  6. https://guides.lib.odu.edu/publish/predatory
  7. https://theconversation.com/bagaimana-jurnal-predator-melemahkan-penelitian-dan-kepercayaan-masyarakat-terhadap-akademisi-214087
  8. https://lib.uir.ac.id/update-jurnal-predator-wajib-hati-hati-ya/

3 thoughts on “Mengenali Tanda-Tanda dan Menghindari Jurnal Predator”

  1. Pingback: Apa Itu Jurnal Ilmiah Internasional? - oklas training

  2. Pingback: Strategi Memilih Jurnal Ilmiah Internasional yang Tepat untuk Publikasi Hasil Riset

  3. Pingback: Keuntungan Jurnal Open Access Sekaligus Tantangannya bagi Peneliti - oklas training

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top