Panduan Lengkap Menghadapi Proses Peer Review dan Revisi Manuskrip

Proses Peer Review adalah tahap krusial dalam publikasi ilmiah di jurnal internasional. Dengan persiapan yang matang dan sikap terbuka terhadap masukan, penulis dapat meningkatkan kualitas manuskrip dan peluang diterima oleh jurnal.

Berikut panduan lengkap yang mencakup persiapan, cara merespon komentar reviewer, dan strategi revisi agar manuskrip berhasil dipublikasikan.

Untuk diketahui, peran reviewer adalah menilai keakuratan metodologi, validitas hasil, dan kontribusi penelitian terhadap bidang ilmiah. Mereka juga memeriksa kejelasan penulisan dan kebaharuan temuan. Evaluasi ini membantu editor jurnal dalam membuat keputusan apakah manuskrip layak diterbitkan atau memerlukan revisi lebih lanjut.

1. Persiapan Menghadapi Peer Review

  • Pilih jurnal yang tepat: Sesuaikan topik dan kualitas manuskrip dengan cakupan dan reputasi jurnal, termasuk memperhatikan impact factor.
  • Susun manuskrip dengan baik: Pastikan struktur ilmiah lengkap (judul, abstrak, pendahuluan, metode, hasil, diskusi, kesimpulan, referensi, tabel, dan gambar) sesuai dengan format jurnal yang dituju serta gunakan bahasa akademik yang jelas dan baku.
  • Periksa kualitas naskah: Baca ulang, dan mintalah orang lain untuk memeriksa agar terhindar dari kesalahan bahasa dan isi. Lakukan ini berulang-ulang dalam rentang waktu 2-3 minggu.
  • Sediakan data yang transparan dan gunakan hanya referensi yang kredibel: Ini memudahkan reviewer dalam mengevaluasi dan meningkatkan kepercayaan terhadap penelitian Anda.
  • Bersiap mental: Peer review di jurnal internasional biasanya lebih ketat dan detail dibanding jurnal nasional, sehingga perlu sikap terbuka dalam menerima kritik yang membangun. Perbedaan lainnya mencakup anonimitas reviewer, format dan bahasa, serta durasi proses review.

Referensi yang tidak kredibel biasanya memiliki ciri-ciri seperti sumber informasi yang tidak jelas atau tidak dapat diverifikasi, informasi yang tidak akurat atau usang, penulis atau organisasi yang tidak memiliki keahlian di bidangnya, dan kurangnya bukti atau dukungan untuk klaim yang dibuat.

2. Menghadapi dan Merespon Komentar Reviewer

  • Baca komentar dengan teliti dan objektif: Pahami setiap masukan, baik yang bersifat konstruktif maupun yang mungkin terkesan keras. Tidak perlu mudah tersinggung, fokuskan energi pada perbaikan manuskrip.
  • Susun respons yang sopan dan profesional: Mulailah dengan mengucapkan terima kasih atas masukan reviewer, gunakan bahasa yang hormat dan jangan defensif, meskipun ada komentar yang tidak Anda setujui.
  • Jawab setiap komentar secara lengkap: Jangan mengabaikan satu pun komentar reviewer karena bisa dianggap meremehkan proses review. Jika ada poin yang tidak relevan, jelaskan dengan argumen logis yang didukung oleh referensi.
  • Gunakan format yang jelas: Bisa berupa tabel yang mencantumkan komentar reviewer dan tanggapan Anda, atau format narasi yang sistematis dan mudah dipahami.
  • Jika perlu, komunikasikan dengan editor: Bila ada kritik yang sangat berat atau tidak sesuai, sampaikan kekhawatiran Anda secara profesional kepada editor untuk mendapatkan klarifikasi mengenai kritik tersebut.

3. Strategi Revisi Manuskrip

  • Terapkan revisi sesuai masukan:
    • Revisi minor biasanya berupa perbaikan kata, tata bahasa, penambahan diskusi, maupun grafik.
    • Revisi mayor bisa melibatkan penambahan data, analisis statistik, atau perbaikan metodologi.
  • Perbaiki manuskrip tidak hanya berdasarkan komentar reviewer: Lakukan pengecekan ulang terhadap seluruh manuskrip, perbaiki bagian yang mungkin menimbulkan kesalahpahaman, perkuat argumen dengan data atau referensi, dan pastikan keselarasan antar bagian (hasil, diskusi, metodologi).
  • Perhatikan aspek teknis: Periksa kembali tabel, gambar, referensi, dan format sesuai panduan jurnal.
  • Gunakan bahasa akademik yang tepat: Pastikan kalimat efektif dan bebas dari kesalahan tata bahasa agar mudah dipahami oleh reviewer dan editor.
  • Minta bantuan rekan atau editor profesional: Untuk memastikan manuskrip sudah optimal sebelum submit ulang.

4. Setelah Revisi: Proofreading dan Submission

  • Sertakan surat pengantar revisi (cover letter): Jelaskan secara singkat perubahan besar yang dilakukan dan lampirkan respons terhadap komentar reviewer.
  • Periksa proof dengan teliti: Setelah manuskrip diterima dan masuk tahap proof, cek ulang semua bagian, terutama tabel, gambar, dan referensi. Perubahan setelah proof biasanya dikenakan biaya oleh jurnal.
  • Koordinasi dengan co-author: Pastikan semua penulis mengetahui perkembangan dan setuju dengan revisi yang dilakukan.

Menghadapi peer review dan revisi manuskrip di jurnal internasional memerlukan persiapan matang, sikap terbuka, dan strategi komunikasi yang baik. Merespon komentar reviewer dengan sopan dan lengkap serta melakukan revisi menyeluruh akan meningkatkan peluang manuskrip Anda diterima dan dipublikasikan. Proses ini adalah bagian penting dari pengembangan kualitas karya ilmiah dan kontribusi Anda dalam komunitas akademik global.

Dengan mengikuti panduan-panduan tersebut di atas, Anda dapat mengelola proses peer review secara efektif dan meningkatkan peluang keberhasilan publikasi di jurnal internasional bereputasi.

  1. https://nazroel.id/2019/08/10/tips-menjawab-reviewer-jurnal-contoh-response-to-reviewers/
  2. https://www.umko.ac.id/2022/11/10/tips-publikasi-di-jurnal-internasional-bereputasi/
  3. https://rahmadya.com/2017/02/11/merespon-pertanyaan-reviewer-jurnal/
  4. https://unair.ac.id/kiat-menghadapi-peer-review-setelah-mengumpulkan-naskah-ke-jurnal/
  5. https://www.youtube.com/watch?v=8aMbPA4a1gs
  6. https://www.indowhiz.com/articles/id/menanggapi-komentar-pengulas/
  7. https://servicelearningjurnalpkm.com/index.php/sljpkm/review
  8. https://www.youtube.com/watch?v=hHZFXyHfo1w
  9. https://uptjurnal.umsu.ac.id/perbedaan-peer-review-dan-non-peer-review-dalam-penulisan-artikel-ilmiah/

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top